Posted by : Unknown
Rabu, 26 Oktober 2016
Kata Pengantar
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas izin-Nya kami
dapat menyusun makalah yang berjudul “ Kebudayaan Jepang ”. Shalawat serta
salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw.
Makalah yang bertemakan kebuadayaan jepang ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui lebih dalam seperti apa kebudayaan jepang dan makalah ini bertujuan
untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran bahasa jepang.
Besar harapan kami makalah ini dapat diterima dengan segala kekurangannya.
Untuk itu krtik dan saran selalu kami nantikan guna perbaikan makalah
selanjutnya. Terimakasih kepada Guru mata pelajaran yang telah membimbing kami.
Jembrana, 04 Oktober 2016
Penyusun.
Daftar Isi
Kata Pengantar
-----------------------------------------------------------------------------
i
Daftar Isi------------------------------------------------------------------------------------
ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang---------------------------------------------------------------- 1
1.2 Rumusan
Masalah------------------------------------------------------------- 1
1.3
Tujuan dan Manfaat----------------------------------------------------------- 1
BAB II. Pembahasan
2.1
Baju Tradisonal Jepang------------------------------------------------------- 2
2.1.1 Tomesode---------------------------------------------------------------
2
2.1.2
Furisode---------------------------------------------------------------- 2
2.1.3
Homongi---------------------------------------------------------------- 3
2.1.4 Iromuji------------------------------------------------------------------
3
2.1.5 Tsukesage
-------------------------------------------------------------- 3
2.1.6 Komon
----------------------------------------------------------------- 3
2.1.7 Tsumugi-----------------------------------------------------------------
3
2.1.8
Yukata------------------------------------------------------------------ 4
2.2
Upacara Minum Teh---------------------------------------------------------- 4
2.3
Geisha ----------------------------------------------------------------------
6
BAB III. Penutup
3.1 Kesimpulan
---------------------------------------------------------------------- 9
Daftar Pustaka
-----------------------------------------------------------------------------
10
Lampiran
-----------------------------------------------------------------------------------
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Budaya adalah sesuatu yang sangat menarik jika dicermati lebih dekat yang
setiap belahan dunia memiliki ragam budaya yang menarik dan bernilai tinggi.
Budaya juga merupakan slahsatu hal yang dapat dipelajari dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Jepang (bahasa Jepang : Nippon/Nihon , nama resmi :
Nipponkoku/Nihonkoku adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di
ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur laut Jepang,dan bertetangga
dengan Republik Rakyat Cina, Korea dan Rusia. . Pulau-pulau paling utara berada
di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil
di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan
Taiwan.
Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari
dan Negara bunga sakura, mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas
beragama Shinto yang menyembah matahari sehingga disebut Negara matahari,
sedangkan julukan Negara bunga sakura di berikan karena banyak bunga sakura
yang tumbuh si tanah jepang, bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang
jepang mempunyai suatu tradisi, yaitu biasa disebut perayaan hanami (perayaan
melihat mekarnya bunga) sebagai symbol kebahagiaan karena datangnya musim semi,
di mana di saat itu bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya
mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang, orang
jepan mampu melestarikan kebudayaannya sendiri.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun
beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.
Apa saja pakaian Tradisonal Jepang ?
2.
Apa keunikan upacara minum teh di Jepang ?
3.
Apa itu Geisha dan bagaimana sejarahnya ?
1.3 Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dan
manfaat dibuatnya makalah ini adalah agar para pembaca :
1.
Dapat mengetahui dan memahami pakaian tradisonal Jepang .
2.
Dapat mengetahui dan memahami upacara minum teh dan keunikannya.
3.
Dapat mengetahui dan memahami sejarah Geisha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 BAJU TRADISIONAL JEPANG
Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu
kimonowanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi beberapa
macam diantaranya adalah:
1. Tomesode
Menurut urutan tingkat formalitas, tomesode adalah
pakaian paling formal setara dengan baju malam. Istilah tomesode berasal tradisi
wanita yang sudah menikah atau sudah menjalani genbuku untuk memperpendek
lenganfurisode yang dikenakannya semasa gadis. Kimono jenis ini merupakan
pakaian yang dikenakan istri nakōdo sewaktu hadir di pesta pernikahan.. Corak
pertanda keberuntungan seperti burung jenjang atau seruniberada pada bagian
bawah kimono. Posisi corak kain disesuaikan dengan usia pemakai, semakin
berumur pemakainya, corak kain makin diletakkan di bawah.
· Kurotomesode
Kimono paling formal dan biasanya
di pakai wanita yang sudah menikah. Kurotomesode adalah Kimono yang
terbuat dari kain krep berwarna hitam tanpa motif tenun. Kurotomesode hanya
dikenakan sebagai pakaian formal ke pesta pernikahan sanak keluarga,
pesta-pesta, serta upacara yang sangat resmi.
· Irotomesode
Kimono yang di pakai oleh wanita
dewasa yang sudah menikah/belum menikah untuk menghadiri acara formal. Terbuat
dari kain krep berwarna.
2. Furisode
Adalah kimono berlengan lebar yang dikenakan wanita
muda yang belum menikah. Dibuat dari bahan berwarna cerah, motif kain berupa
bunga dan tanaman, keindahanmusim, binatang, atau burung yang digambar dengan
tangan memakai teknik yuzen. Kain bisa bertambah mewah dengan tambahan bordiran
benang emas. Menurut urutan tingkat formalitas, furisode adalah kimono paling
formal setara dengankurotomesode, irotomesode, dan homongi. Furisode dikenakan
sebagai pakaian terbaik untukpesta perkawinan (ketika hadir sebagai tamu atau
sebagai baju pengantin wanita), miai, dan upacara resmi, seperti seijin shiki, wisuda,
atau resepsi sesudah wisuda (shaonkai). Alas kaki untuk furisode adalah zōri
berhak tinggi.
3. Homongi
Adalah salah satu jenis kimono formal untuk wanita
yang menikah atau belum menikah.Menurut urutan tingkat formalitas, homongi
berada setingkat di bawah irotomesode.Dikenakan bersama fukuro obi, homongi
dipakai sewaktu diundang ke pesta pernikahan yang bukan diadakan sanak
keluarga, upacara minum teh, merayakan tahun baru, dan pesta-pesta. Sewaktu
membeli kimono, pemakai bisa memesan lebar lengan kimono sesuai keinginan.
Wanita yang belum menikah memakai homongi dengan bagian lengan yang lebih
lebar.
Ciri khas homongi disebut eba yakni corak kain yang
saling tepat bertemu di perpotongan kain (bagian jahitan kimono)
4. Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa
dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki lambang keluarga
(kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas kimono, lambang keluarga bisa
terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada).
Iromoji dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau
warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5 tempat dapat dikenakan
untuk menghadiri pesta pernikahan. Bila menghadiri upacara minum teh, cukup
dipakai iromuji dengan satu lambang keluarga.
5. Tsukesage
Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah
atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya
setingkat dibawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga.
Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi,
pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru..
6. Komon
Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah
atau belum menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan
berukuran kecil-kecil yang berulang.Komon dikenakan untuk menghadiri
pesta reuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.
7. Tsumugi
Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan
sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun
demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah seperti ketika
berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai adalah kain hasil tenunan
sederhana dari benang katun atau
benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar. Kimono jenis ini tahan lama,
dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang.
8 . Yukata
Adalah baju sesudah mandi adalah jenis kimono yang
dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah
dilewati angin, yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau
sesudah mandi malam berendam dengan air panas.
Sedangkan kimono pria di bagi menjadi 2 yaitu: kimono
formal dan kimono santai
1. Kimono formal
Yaitu berupa setelan montsuki hitan dengan
hakama dan haori berupa setelan montsuki hitam dengan hakama dan haori
Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama
hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya
dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian
penghargaan dari kaisar/pemerintah atau seijin shiki.
2. Kimono santai atau kinagashi:
Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian
sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor kabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan
lambang keluarga.
2.2 Upacara Minum Teh
Upacara minum teh (茶道 sadō, chadō, jalan teh) adalah ritual tradisional Jepang dalam
menyajikan teh untuk tamu. Pada zaman dulu disebut chatō (茶の湯) atau cha no yu.
Upacara minum teh yang diadakan di luar ruangan disebut nodate.
Ruangan khusus untuk minum teh yang disebut chashitsu. Upacara
minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup
antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan
upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum
teh. Pada umumnya, upacara minum teh menggunakan teh bubuk matcha yang
dibuat dari teh yang digiling halus. Upacara minum teh menggunakan
matcha disebut matchadō, sedangkan bila menggunakan teh hijau
jenis sencha disebut senchadō.
Minuman teh mulai diperkenalkan di Jepang pada abad ke 9 oleh seorang biksu
Budha dari Cina. Dari situlah, teh mulai dikenal oleh warga Jepang dan mulai
menjadi kebudayaan Jepang.
Pada mulanya di Cina kebiasaan minum teh pada awalnya hanya sebagai pengobatan,
dan seiring waktu maka teh juga dinikmati sebagai minuman biasa yang
menyenangkan. Pada awal abad ke 9, seorang penulis Cina, Lu Yu menulis suatu
catatan mengenai budaya minum teh dan langkah-langkah persiapan minum teh.
Kehidupan Lu Yu ini sangat terpengaruh oleh agama Budha, terutama dari sekolah yang
kemudian dikenal di Jepang sebagai Zen. Ide-idenya mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perkembangan upacara minum teh di Jepang ini.
Pada abad ke 12, jenis baru dari teh, yaitu matcha, mulai diperkenalkan. Teh
yang terbuat dari bubuk teh hijau ini pertama kali digunakan dalam ritual
keagamaan di biara Budha. Pada abad ke 12, samurai-samurai mulai meminum teh
ini, dan dasar-dasar upacara minum teh mulai dibuat.Pada abad ke 16, tradisi
minum teh ini telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat
di Jepang
.
Sen no Rikyu adalah seorang figur tokoh sejarah dalam upacara minum teh yang
paling terkenal dan dihormati di Jepang. Dia memperkenalkan konsep ichi-go
ichi-e(一期一会, one time, one
meeting), sebuah keyakinan bahwa sebuah pertemuan harus dihargai karena
pertemuan tersebut belum tentu dapat terulang kembali. Ajarannya menyebabkan
perkembangan bentuk-bentuk baru dalam arsitektur, perkebunan, karya seni dan
tentu saja dalam upacara Sadou ini. Prinsip-prinsip yang diperkenalkannya,
yaitu kehormatan, ketenangan, dan kemurnian masih menjadi pusat dalam upacara
minum teh hingga sekarang ini.
Alat-alat untuk memulai Sadou :
Alat-alat untuk memulai Sadou :
Okama = alat pemanas
air
Mizu sashi = wadah air
bersih buat ocha
Koboshi = tempat wadah
untuk mencuci bekas
teh
.
Onatsume = gelas tempat ocha
Ocha syaku = ocha untuk sado
Cha sen = alat buat mengaduk teh
Hisyaku = centong air
Senshu = kipas
Kaishi = tempat okashi/makanan untuk minum teh
Kashi kiri = alat pemotong kue
Ojiku = kaligrafi
Ikebana = rangkaian bunga
Onatsume = gelas tempat ocha
Ocha syaku = ocha untuk sado
Cha sen = alat buat mengaduk teh
Hisyaku = centong air
Senshu = kipas
Kaishi = tempat okashi/makanan untuk minum teh
Kashi kiri = alat pemotong kue
Ojiku = kaligrafi
Ikebana = rangkaian bunga
Cara Membuat
teh :
Masukkan Bubuk
Teh Hijau dengan Chasaku
Tuangkan Air
Panas dengan Hishaku
Kocok Teh aduk
dengan chasen, dilakukan dengan cepat agar teh berbusa.
Jika
tidak berbusa, itu tandanya gagal dan teh akan terasa kurang nikma
Tata Cara Minum Teh
:
.
-Duduk dengan rapi .
-Membungkukan badan dan Berkata otemae chodai itashimasu .
-Mangkuk teh diletakkan di tangan kiri dan tangan kanan memutar mangkuk teh ke kanan sebanyak 2 kali sambil menatap ornamen atau hiasan dalam mangku
-Teh di Minum Perlahan-lahan sambil dinikmati sampai habis
-Selesai minum teh, bagian bibir dibersihkan dengan jari, putar mangkuk
ke kiri dengan melihat ornamen mangkuk dan membungkuk mengucapkan terima kasih
-Semuanya yang di atas harus dilakukan secara teratur
-Duduk dengan rapi .
-Membungkukan badan dan Berkata otemae chodai itashimasu .
-Mangkuk teh diletakkan di tangan kiri dan tangan kanan memutar mangkuk teh ke kanan sebanyak 2 kali sambil menatap ornamen atau hiasan dalam mangku
-Teh di Minum Perlahan-lahan sambil dinikmati sampai habis
-Selesai minum teh, bagian bibir dibersihkan dengan jari, putar mangkuk
ke kiri dengan melihat ornamen mangkuk dan membungkuk mengucapkan terima kasih
-Semuanya yang di atas harus dilakukan secara teratur
2.3 GEISHA
Geisha adalah seorang seniman wanita tradisional Jepang yang berprofesi sebagai
wanita penghibur bagi para laki-laki. Mereka memang menghibur seutuhnya,
menemani mengobrol, memberi solusi terhadap masalah, petuah yang bijak, dan
hal-hal baik lain yang sepertinya dibutuhkan oleh para kepala rumah tangga
sedang bermasalah. Namun, jangka sangka bahwa Geisha merupakan sosok yang
melayani dalam hal seksualitas, meskipun ada di antaranya yang berbuat seperti
itu, menyalahi aturan pemerintah yang berlaku bagi para Geisha, seniman satu
ini hanya bertugas menjadi sebatas “Sahabat” saja. Mereka akan dengan baik
mendengar curahan isi hati si penyewa, berada di sampingnya ketika minum-minum,
berbincang-bincang hingga terlelap dalam tidur.
Di Jepang sendiri, kawasan Gion di kota lama Kyoto terkenal sebagai pusat
kegiatan Geisha. Mereka dididik dengan baik di sana dari umur sekian tahun
untuk menjadi seorang Geisha, dibekali pengetahuan dan memainkan alat musik.
Namu, sebelum Minna-san mencari dan bercengkerana dengan para Geiko alias
Geisha, sebaiknya membaca thread ini sampai habis karena ada beberapa hal yang
perlu Minna-san ketahui.
Geisha
di jepang sendiri sesuatu yang tabu untuk dibicarakan, tetapi semua orang di
seluruh dunia sudah tahu apa itu geisha. Kenapa tabu ? karena pemahaman Geisha
suka disalahartikan oleh sebagian orang bahwa Geisha itu selalu dengan konotasi
yang negatif.
Maka dari itu kita akan kupas sedikit tentang Geisha. Bagaimana Semua ini dimulai..???
Sejarah
Sejarah geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan masalah-masalah perang. Seorang calon geisha harus menjalani pelatihan seni yang berat selagi usia dini. Berlatih alat musik petik shamizen yang membuat calon geisha harus merendam jarinya di air es. Berlatih alat musik lainnya juga seperti tetabuhan kecil hingga taiko. Berlatih seni tari yang menjadi kunci kesuksesan seorang geisha, karena geisha papan atas umumnya adalah penari, tari Topeng Noh yang sering dimainkan oleh geisha dihadirkan bagi masyarakat kelas atas berbeda segmennya dengan pertunjukkan Kabuki yang lebih disukai rakyat jelata.
Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Kata geiko digunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. Di Kansai, istilah "geiko" (芸妓) dan geisha pemula "maiko" (舞妓) digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah "maiko" hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa ("gei-" - "key") atau "gadis geisha" umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah "yi ji," yang pengucapannya mirip dengan "ji" dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi. Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka Rumah-rumah geisha ("Okiya") membawa gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan.
Maka dari itu kita akan kupas sedikit tentang Geisha. Bagaimana Semua ini dimulai..???
Sejarah
Sejarah geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan masalah-masalah perang. Seorang calon geisha harus menjalani pelatihan seni yang berat selagi usia dini. Berlatih alat musik petik shamizen yang membuat calon geisha harus merendam jarinya di air es. Berlatih alat musik lainnya juga seperti tetabuhan kecil hingga taiko. Berlatih seni tari yang menjadi kunci kesuksesan seorang geisha, karena geisha papan atas umumnya adalah penari, tari Topeng Noh yang sering dimainkan oleh geisha dihadirkan bagi masyarakat kelas atas berbeda segmennya dengan pertunjukkan Kabuki yang lebih disukai rakyat jelata.
Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Kata geiko digunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. Di Kansai, istilah "geiko" (芸妓) dan geisha pemula "maiko" (舞妓) digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah "maiko" hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa ("gei-" - "key") atau "gadis geisha" umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah "yi ji," yang pengucapannya mirip dengan "ji" dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi. Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka Rumah-rumah geisha ("Okiya") membawa gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan.
Intinya
bahwa Geisha itu bukan wanita penghibur, PSK, ataupun ladies Escort yang bisa
dibawa tidur oleh kaum adam, tetapi justru awal mulanya mereka ada karena
tuntutan karir dan zaman bahwa wanita bisa juga sebagai entertainer. Setelah
100 tahun sejak Geisha ada , ketidakpastian mengenai Keberadaan Geisha sendiri
mulai bergeser sedikit demi sedikit. Di Jepang banyak sekali kaum adam saat itu
(suami) yang tidak puas dengan rumah tangganya, nah karena kehebatan Geisha yg
bisa menghibur, menari, melawak dan menyanyi maka tidak heran banyak kaum para
suami/lelaki yang ingin mencari Geisha sebagai pasangan hidupnya. Dan inilah
salah satu contoh pergeseran Geisha yang tadinya mereka adalah entertainer
sejati menjadi buruan kaum adam yang sifatnya hanya pelarian dari kenyataan
hidupnya
.
Pakaian / Tata Busana Geisha Busana: Ditahun 1930 , seorang Geisha tampil bak supermodel , cantik, anggun, mempunyai tubuh yang seksi dan juga masih menghormati adat istiadat kuno jepang. Dan uniknya wanita Geisha sangat menutupi bagian auratnya yang bisa mengundang nafsu kaum adam, ini terlihat dari pakaian para geisha (kimono) seperti dibawah ini. Dan yang terbuka hanya bagian leher belakang yang berbentuk V. semakin panjang bentuk V-nya kebawah berarti sang Geisha semakin provokatif .
Memakai Kimono tidak mudah karena baju kimono memiliki 12 lapisan. dan itu harus sesuai dengan masing-masing setelannyaUntuk memakainya memakan waktu sekitar 1 Jam lebih. Dan setelah kimono terpakai si wanita harus menyesuaikan gerakannya. Untuk menentukan Geisha Muda dan Geisha Senior, lihat saja warna kerahnya. jika warna kerahnya Merah berarti Geisha Muda, dan jika kerah warna putih berarti Geisha Senior.
Soal Rambut, Geisha kadang memakai wig atau juga rambutnya di bentuk dengan cara me-wax agar lebih mengembang. dan yang perlu dihindari adalah terlalu sering mencuci rabut ataupun menyisir rambutnya yg bisa mengakibatkan kerontokan rambut ataupun ramput tidak dapat mengembang .
Ketrampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang Geisha? .
1. Kemampuan menari tradisional .
2. Kemampuan Menyanyi .
3. Kemampuan berkomunikasi .
4. Kemampuan Melawak .
Pakaian / Tata Busana Geisha Busana: Ditahun 1930 , seorang Geisha tampil bak supermodel , cantik, anggun, mempunyai tubuh yang seksi dan juga masih menghormati adat istiadat kuno jepang. Dan uniknya wanita Geisha sangat menutupi bagian auratnya yang bisa mengundang nafsu kaum adam, ini terlihat dari pakaian para geisha (kimono) seperti dibawah ini. Dan yang terbuka hanya bagian leher belakang yang berbentuk V. semakin panjang bentuk V-nya kebawah berarti sang Geisha semakin provokatif .
Memakai Kimono tidak mudah karena baju kimono memiliki 12 lapisan. dan itu harus sesuai dengan masing-masing setelannyaUntuk memakainya memakan waktu sekitar 1 Jam lebih. Dan setelah kimono terpakai si wanita harus menyesuaikan gerakannya. Untuk menentukan Geisha Muda dan Geisha Senior, lihat saja warna kerahnya. jika warna kerahnya Merah berarti Geisha Muda, dan jika kerah warna putih berarti Geisha Senior.
Soal Rambut, Geisha kadang memakai wig atau juga rambutnya di bentuk dengan cara me-wax agar lebih mengembang. dan yang perlu dihindari adalah terlalu sering mencuci rabut ataupun menyisir rambutnya yg bisa mengakibatkan kerontokan rambut ataupun ramput tidak dapat mengembang .
Ketrampilan apa yang harus dimiliki oleh seorang Geisha? .
1. Kemampuan menari tradisional .
2. Kemampuan Menyanyi .
3. Kemampuan berkomunikasi .
4. Kemampuan Melawak .
Kerahasian yang tidak boleh dilakukan oleh seorang Geisha pada saat dia
menghibur dan mereka harus pandai merahasiakan hal tersebut
:
1.Tidak boleh terlihat sedih , apalagi menangis
2.Tidak boleh menerima dan memberi cinta
3.Tidak boleh memilih cinta
4.Tidak boleh terlihat emosional apalagi melakukan kekerasan
Karena yang dilarang sifatnya adalah sesuatu hal yang suci yang diberikan tuhan kepada manusia yaitu CINTA. Jadi , Geisha itu bukan seorang PSK. mereka adalah pekerja seni sejati, melestarikan kebudayaannya, menghibur dan membuat orang lain bahagia. tapi kalau dilihat apa yang dikorbankan bagi seorang Geisha agar bisa menghibur sungguh ironis dan tidak seimbang. tapi untungnya dunia ini sudah modern dan kita sekarang punya kebebasan untuk memilih mana yang baik dan mana yang salah.
1.Tidak boleh terlihat sedih , apalagi menangis
2.Tidak boleh menerima dan memberi cinta
3.Tidak boleh memilih cinta
4.Tidak boleh terlihat emosional apalagi melakukan kekerasan
Karena yang dilarang sifatnya adalah sesuatu hal yang suci yang diberikan tuhan kepada manusia yaitu CINTA. Jadi , Geisha itu bukan seorang PSK. mereka adalah pekerja seni sejati, melestarikan kebudayaannya, menghibur dan membuat orang lain bahagia. tapi kalau dilihat apa yang dikorbankan bagi seorang Geisha agar bisa menghibur sungguh ironis dan tidak seimbang. tapi untungnya dunia ini sudah modern dan kita sekarang punya kebebasan untuk memilih mana yang baik dan mana yang salah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demikian makalah ini kami sususun, mohon maaf bila banyak kekurangan. Namun ada
beberapa point yang dapat kami simpulkan yang berupa penilaian atau argumentasi
terhadap budaya jepang.
1.
Keanekaragaman budaya jepang memiliki nilai esensi yang tinggi dengan
karakteristik yang berbeda-beda.
2.
Indonesia perlu memaplikasikan program-program masyarakat jepang dalam mempertahankan
budyanya.
3.
Kebudayaan jepang memiliki nilai budaya yang tinggi, yang sampai sekarang masih
mengkombinasikan budaya tradisionalnya ditengah zaman modern saat ini.
4. Kebudayaan
Jepang sangat tertata, rapih dan lebih tradisionalis
Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk
selalau menjaga dan melestarikan budaya agar dapat menjadi buah tangan bagi
cucu kita nanti. Terimakasih atas semua pihak yang telah mendukung tersusunya
makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Suka Jepang .[2015]. Macam
Tradisi & Budaya Jepang, Budaya Tradisional Hingga Modern
.[Online]. Tersedia: http://sukajepang.com/macam-macam-budaya-jepang/
diakses pada tanggal : [04 Oktober 2016]
Silence Angelo, Winata.[2016].
8 Hal Tentang Geisha, Seorang Seniman Wanita Asal Jepang.[Online]. Tersedia : https://www.akibanation.com/8-hal-geisha-seorang-seniman-wanita-asal-jepang/
diakses pada tanggal : [04 Oktober 2016 ]
Rohman, Fatwa.[2016]. Upacara Minum Teh Jepang (Sadou) サドウ .[Online]. Tersedia: http://fatwarohman.blogspot.co.id/2012/06/upacara-minum-teh-jepang-sadou.html diakses
tanggal : [04 Oktober 2016]
Lukman’s
world.[2011]. Makalah Kebudayaan Jepang.[Online]. Tersedia: http://lukmansworld.blogspot.co.id/2011/05/makalah-kebudayaan-jepang.html diakses tanggal : [04 Oktober 2016]
Rumintha,Fathia.
[2014]. MAKALAH KEBUDAYAAN JEPANG.[Online]. Tersedia: http://keciljugul.blogspot.co.id/2014/06/makalah-kebudayaan-jepang.html diakses tanggal : [04 Oktober 2016].
BalasHapusLEGENDAQQ.NET
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www. legendapelangi(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^